SELAMAT DATANG, SEMOGA BERMANFAAT.

Senin, 26 Oktober 2015

Ahmad Fuadi "Sang Inspirator"



Ahmad Fuadi adalah seorang penulis, public speaker, dan wartawan. Beliau lahir tanggal 30 Desember 1972 di Nagari Bayur, Maninjau, Sumatera Barat. Alumni Hubungan Internasional Universitas Padjadjaran ini sudah menghasilkan beberapa buku, diantaranya : Negeri 5 Menara, Ranah 3 Warna, Rantau 1 Muara, dan Beasiswa 5 Benua, dan buku-bukunya tersebut masuk dalam jajaran buku “Best Seller”.

Selain menjadi seorang penulis, Ahmad Fuadi juga menjadi seorang public speaker, terbukti dalam setiap ia memberikan seminar dan workshop tentang kepenulisan, secara pribadi saya memang belum pernah mengikuti seminar atau workshop yang diisi beliau, tapi terlihat dari video-videonya yang tersebar di youtube, memang sangat layak untuk dijadikan inspirator dalam kepenulisan maupun berpublic speaking.

Dalam setiap seminarnya yang saya lihat melalui video-videonya, Ahmad Fuadi selalu memberikan sugesti pada audiens melalui mantra tersaktinya terutama dalam seminarnya yang bertemakan beasiswa atau yang lainnya, bagi yang sudah membaca atau menonton filmnya yang berjudul “Negeri 5 Menara”  pasti tau, “Man Jadda Wa Jadda” dan “Man Shabara Zhafira”. Ya, itu adalah mantra tersaktinya. Ahmad Fuadi memang pada saat mengisi sebuah seminar atau workshop menekankan pada audiens jangan takut untuk mempunyai impian besar, karena barang siapa yang bersungguh-sungguh dan menjalaninya dengan kesabaran maka ia akan berhasil, sesuai dengan mantra yang tertera diatas.

Makadari itu melalui tugas ini untuk memilih “Public Figure” yang juga dianggap sebagai seorang “Public Speaker” saya memilih Ahmad Fuadi, karena passion beliau lengkap dari seorang penulis buku, seorang public speaker, bahkan wartawan, dan lagi dari seorang Ahmad Fuadi ialah, Sang Penebar Inspirasi melaui kisah hidup yang ia jalani dengan mantra tersaktinya, “Man Jadda Wa Jadda”.

Dalam jejak perjalanan kepindidikannya pun penuh dengan inspirasi dari mulai mendapatkan beasiswa full bright di Amerika dan UK, walaupun pada awalnya setelah lulus dari SMP (Sekolah Menengah Pertama) sempat terjadi beda pandangan dengan Ibunya, menurut Ibunya agar melanjutkan ke Pesantren untuk memperdalam ilmu agama namun Ahmad Fuadi ingin melanjutkan studinya ke SMA (Sekolah Menengah Atas) agar bisa melanjutkan ke perguruan tinggi yang diimpikannya yaitu ITB (Institut Teknologi Bandung), namun pada akhirnya Ahmad Fuadi pun luluh dengan Ibunya dan melanjutkan ke Pondok Pesantren Gontor yang terletak di Jawa Timur, dari situlah awal terjadinya kisah hidup yang hebat dari seorang Ahmad Fuadi.


(Penulis adalah Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, twitter @ARHakim_27)
 

Sabtu, 30 Mei 2015

Perjuangan Mendapatkan 1 Tiket On Stage

Sapaan "Hai Adek" yang akan selalu ku ingat, dengan gaya bicaranya yang khas, nada bicaranya yang khas, dan senyumannya yang khas :D

Tepat tanggal 21 Mei kemarin Mata Najwa On Stage UNY, dimana yang biasanya saya selalu menonton didepan layar kaca, tepat hari itu menonton langsung dan melihat langsung News Achor inspirasi saya Najwa Shihab.

Pernah terlintas dalam hati dan berdo'a "Kapan bisa melihat acara Mata Najwa secara langsung dan bisa berfoto dengan Najwa Shihab" dan Alhamdulillah, Allah mengabulkan do'aku dihari kamis lalu. :)
Pada saat penandatanganan Buku "Mantra Layar Kaca"

Sedikit cerita kawan bagaimana perjuangan saya mendapatkan 1 tiket Mata Najwa On Stage :D

"Awalnya saya tau ada Mata Najwa On Stage UNY dari PM BBM temen, setelah itu langsung melihat Account Twitter Mata Najwa ternyata benar akan ada Mata Najwa On Stage UNY, Alhamdulillah banget kan tuh, kesempatan terbuka lebar melihat acaranya langsung dan bertemu dengan News Achor Inspirasi. 

Satu minggu sebelum pelaksaan On Stage, tiket sudah bisa didapatkan tepat pada tanggal 11 Mei, ternyata saya salah memahami dengan twitt dari admin Mata Najwa "Tiket sudah bisa didapatkan pada senin lusa...", dikira saya tiket didapatkan tanggal 18 Meinya (senin), dan tiba-tiba temen saya sms "Li, udah daftar belum? Temen saya udah dapet tiket Mata Najwa" --dia sms pukul 21:00 sedangkan pendaftaran tiket dibuka pukul 17:00-- setelah panjang lebar sms, saya tetap keukeuh dengan pendirian saya bahwa tiket didapatkan senin depan, masalahnya disamping itu juga jatah untuk onlinenya hanya bisa pagi :D setelah itu buka alamat webnya Mata Najwa pada pagi harinya, waduhh ternyata benar dan tiket sudah Sold Out yang On Stage, ternyata 2000 tiket sudah habis dalam waktu 3 jam. Tapi alhamdulillah, tiket untuk pelatihan Jurnalistik masih dibuka, daftarlah ia. 

Dan perjuangan tidak sampai disitu, banyak kawan2 yang lain belum mendapatkan tiket On Stage dan meminta penambahan kuota. Yap, ada penambahan kuota 1000 tiket, pendftaran dibuka hari rabu pagi pukul 07:00, nah ini kesempatan kedua. Perjalanan untuk kesempatan kedua tak berjalan mulus yang diperkirakan, udah stand by didepan laptop dari pukul 05:00 tepat teng pukul 07:00 pendaftaran dibuka dan langsung menconnectkan internet buka webnya langsung, waduhhh server down banyak yang mengakses sehingga tampilan webnya pun berubah, tapi masih bisa mendaftar masukkan nama, nomor identitas, dan sejenisnya sudah, lalu masukan nomor hp, dan klik daftarrr dooooorrr “EROR”  -___- sempat mengulangi beberapa kali hasilnya tetap sama, lalu dibawalah laptop keluar “Mungkin jaringannya jelek” ujarnya. Dan hasilnya pun masih tetap sama, 20 menit berkutik didepan laptop, padahal dihari itu saya ada jadwal kuliah pagi masuk pukul 07:30, 10 menit lagi masuk ditambah ada waktu 15 menit untuk toleransi bagi Mahasiswa, masih ada waktu sekitar 25 menit, dan tanpa berfikir panjang satu2nya jalan harus ke warnet, pikirku mungkin hanya dilaptop saya yang tampilannya seperti ini. Persiapan sudah, tanpa mandi :D (jangan ditiru yak, pertama kalinya berangkat kuliah nggak mandi ini..haha), berangkat pukul 07:25 langsung ke warnet deket kostan, jreennggg buka webnya kembali dan tampilannya pun masih sama seperti apa yang dilaptop tadi, waduhh -__- mencoba mendaftar tetap pada masukkan nomor hp tidak bisa, setelah 15 menit didepan komputer, dengan menarik nafas dan berbicara dalam hati “Yaaaa sudalah ya, mungkin belum rezekinya untuk menonton live Mata Najwa” udah bayar habis 2rb kalau nggak salah :D ( pake disebutin segala :D  ), langsung tancap goesan ke kampus jam menunjukkan tepat 07:45, dengan goesan sepeda yang diayuh dengan kecepatan 60 km/jam melewati 2 lampu merah, Alhamdulillah sampai kampus dan langsung masuk kelas dan dosen pun sudah datang dengan meminta izin dan Alhamdulillah diperbolehkan masuk walaupun telat 25 menit :D. Duduk dengan nafas naik turun, keringat yang mengucur deras dari dalam kulit, untung duduk dibawah AC jadi adem..hehe :D, pada saat perkuliahan berlangsung untungnya  pas saat presentasi, saya pinjam hp pintar temen, saya mencoba membuka Twitter Mata Najwa kembali karena masih penasaran dan tidak ingin sampai situ saja perjuangannya, wah ternyata sudah ada yang bisa mendaftar, dan tanpa berfikir panjang saya langsung izin ke dosen dengan alasan ke belakang padahal saya ke warnet kampus untuk mendaftar On Stage (Jangan ditiru yak, nggak baik :D) ddooorrr tampilan web pun kebentuk aslinya nah ini pasti bisa nih ujarku, tapi udah Sold Out, walah -__- frustasi sih nggak tapi ah sudahlah, campur aduk dah :D

Tepat pada hari rabu tanggal 20 Mei’nya Pelatihan Jurnalistik pun tiba, diambang kebimbangan apakah ikut Pelatihan Jurnalistik atau masuk Praktek Bahasa Inggris karena ada tugas presentasi, wah kan diambang kebimbangan. Oke, saya libatkan hati saya untuk memilih, dan dengan keyakinan yang penuh saya putuskan untuk ikut Pelatihan Jurnalistik karena ada kesempatan untuk membuka cakrawala tentang dunia kejurnalistikan, ditambah ada News Achor Aviani Malik wahhh kan adem jadinya :D, berangkat dengan ditemani bayangan diri sendiri dari sinar matahari untuk menuju GOR UNY, sempet bingung ketika sampai dilokasi karena melihat yang lain bersama dengan kawan-kawannya sedangkan saya hanya ditemani oleh bayangan sendiri, oke tak masalah pikirku nanti juga dapet temen baru, dan disitu ada pembagian tiket gratis untuk On Stage, nah kan kesempatan itu selalu ada jika ingin berusaha, dengan sok akrab dan sok kenal kepada kawan-kawan yang lain akhirnya ikut nimbrug juga, karena kesempatan langka mendapatkan tiket On Stage secara cuma-cuma :D akhirnya sih nggak dapet karena Pelatihan Jurnalistik akan segera dimulai, yasudahlah gimana nanti untuk tiket On Stage, sebenernya beli juga bisa di stand sponsor harganya 20rb mendapatkan 1 tiket On Stage +  3 minuman, yaa berhubung saya hanya membawa uang 15rb jadi tak mencukupi..hehe

Pelatihan Jurnalistik pun dimulai, dengan duduk diurutan 9 dari depan, sembari opening dari pembawa acara, ada sms pun masuk dari kakak tingkat waktu SMA dulu yang sedang menempuh studi di UNY “Mau tiket Mata Najwa On Stage nggak? Ini ada punya temenku, dia hari esok ada halangan”. Subhanallah, Allah selalu memberikan jawaban dari do’a hambanya dengan cara yang tak diduga, dengan cara yang tak disangka, dan dengan skenario yang indah, selama hambanya tak putus asa dalam berusaha dan yakin apa yang ia yakini, bahwa do’a itu akan terkabul. Tak ada usaha yang membohongi hasil J

Tanpa berfikir panjang, sudah pasti tau tanpa ditulis juga bukan? :D
Setelah Pelatihan Jurnalistik usai. Alhamdulillah banyak ilmu yang didapat dari pelatihan ini, dan jadi minat juga menjadi seorang Jurnalis :D

Lalu setelah keluar dari ruang pelatihan dan mendapatkan sertifikat, saya langsung menemui Kakak tingkat tadi, yeeeaaahhh Alhamdulillah mendapatkan Tiket On Stage, setelah perjuangan tanpa putus asa yang saya ceritakan diatas akhirnya perjuangan itu berbuah manis dengan mendapatkan 1 tiket On Stage, Alhamdulillah”.

Ya seperti itulah bagaimana cara Allah mengabulkan do’a hambanya dengan cara yang tak diduga sebelumnya, dengan cara yang tak disangka, dengan skenario yang indah, karena Dialah skenario terbaik.

4 kunci untuk menggapai mimpi kawan : Berdo’a, Berusaha tanpa putus asa, Yakin, dan selalu Bertawakal pada-Nya. Tak ada cara lain, tak ada kunci lain selalin 4 kunci itu.

Semoga bermanfaat dari tulisan yang sederhana ini :)


Inilah Penulis dari Buku "Mantra Layar Kaca",  Fenty Effendy.



- Ali Rahman Hakim -

Jumat, 29 Mei 2015

Menggapai Jiwa dan Hati Yang Gembira (Al-Farah)




Gembira adalah kebalikan dari sedih, ia termasuk rintangan jiwa. Hanya gembira dengan Allah yang menjadikan hati mampu memperoleh hakikat kehidupan. 

Seorang hamba akan merasa gembira jika sudah mendapatkan cinta Allah, dan cinta Allah akan bisa diraih dengan ma’rifatullah (mengenal Allah). Cinta Allah ini akan menyingkap mendung kegalauan, kegundahan, kesedihan, dan duka cita dari hati seorang hamba. 

Allah berfirman: “Katakanlah, dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah itu mereka gembira.” (Yunus:58).

Kegembiraaan dengan karunia dan rahmat Allah itu mengikuti kegembiraan dengan Allah Ta’ala. Orang mukmin berbahagia dengan Rabbnya melebihi semua bentuk kegembiraan yang ada. Sesungguhnya hati jika mendapatkan nikmat-Nya kebahagiaan seperti di atas, ia akan terpancar dalam guratan wajahnya.

Demikianlah dengan gamblang Ibnu Qayyim membeberkan kepada kita metode terbaik untuk mentarbiyah perasaan cinta, hingga perasan ini mampu mengendalikan semua instink yang menurut beliau disebut penghalang-penghalang jiwa, yang akhirnya semua instink tersebut bergerak dan menghadap kepada apa yang dicintai dan diridhai Allah Ta’ala.

Menurut beliau, termasuk wasilah yang mampu menghantarkan hati meraih kebahagiaan dan kegembiraan, dan akan melapangkan dada adalah ihsan (perbuatan baik). Beliau berkata, Ihsan akan membahagiakan hati dan melapangkan dada, mendatangkan nikmat dan mengusir bencana. Sebaliknya meninggalkan ihsan (kebaikan) akan mendatangkan kesedihan, kegundahan dan kesempitan dalam hati. Beliau berkata, Sebaliknya, meninggalkan ihsan akan mengakibatkan kesempitan dan kegundahan hati serta akan menghalangi sampainya nikmat ke dalamnya.

Sedangkan yang dimaksud dengan ihsan adalah memenuhi hak badan dan mendermakan harta kepada yang memerlukan. Yang demikian itu beliau jelaskan ketika sedang mengupas tentang hakikat pengecut dan bakhil, beliau berkata, Pengecut adalah meninggalkan ihsan terhadap badan, sedang bakhil ialah meninggalkan ihsan terhadap harta. Sesungguhnya pengecut dan bakhil adalah dua hal yang selalu bergandengan. Adapun ihsan pengertiannya adalah, Engkau menyembah Allah seakan-akan engkau melihat-Nya, jika engkau tidak melihat-Nya, Dia melihatmu. Wallahu ‘Alam. (Dari Redaksi Media Islam Indonesia)

Disalin dari: Arsip Moslem Blogs dan sumber artikel dari Media Muslim Info

- Semoga Bermanfaat -

Sabtu, 06 September 2014

Sapaan Setelah Lama Tak Menyapa

Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim Blog ini akan kembali aktif setelah sekian lama vakum, dikarenakan kesibukan dari mulai Ujian Nasional, Persiapan SBMPTN, UM, dsb..

Seperti janjiku diawal aku akan menceritakan jejak langkahku, bagiku Blog ini sangat berarti untuk diriku pribadi karena aku bisa mengeskpresikan setiap kata yang keluar dari otak ku kemudian tersinkronkan dengan jemari-jemariku, bagiku Blog ini adalah tempat imajinasiku, suatu tempat dimana aku bisa melakukan apa saja yang ingin aku katakan..


Senin, 06 Januari 2014

3 KUNCI KEBERHASILAN



1. Man Jadda Wa Jada
[ Siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil ]

2. Man Shobaro Zafiro
[ Siapa yang bersabar akan beruntung ]

3. Man Saaro 'Alaa Darbi Washola
[ Siapa yang berjalan di jalur-Nya akan sampai ]

- Semoga Bermanfaat -

Filosofi Matematika




Mengapa plus dikali plus hasilnya plus dan juga kalau minus dikali plus atau sebaliknya plus dikali minus hasilnya minus ? Anehnya pula, kenapa minus dikali minus hasilnya plus ?

Hikmahnya adalah :

» Mengatakan atau menyatakan `Benar` terhadap hal-hal yang `Benar` adalah suatu tindakan yang ``Benar`` atau bahasa matematikanya seperti ini ``+ x + = +``

» Mengatakan atau menyatakan `Benar` terhadap sesuatu yang `Salah` adalah suatu tindakan yang
``Salah`` atau dengan kata lain ``+ x - = -``

» Mengatakan atau menyatakan `Salah` terhadap sesuatu yang `Benar` adalah suatu tindakan yang
``Salah`` atau penulisan logika matematikanya seperti ini ``- x + = -``

» Terakhir, mengatakan atau­ menyatakan `Salah` terhadap sesuatu yang `Salah` adalah suatu tindakan yang ``Benar`` atau ``- x - = +``

Semua rumus matematika diatas  merupakan ketetapan Allah dan terangkum dalam kalimat :

``Qulil haqqo walaw kaana murron``
artinya :
`` Katakan yang sebenarnya walau itu pahit rasanya ``

- Semoga Bermanfaat -

Sabtu, 04 Januari 2014

Aku Pasti Bisa !!!



Bismillahirrahmanirrahim..


Tahun ini adalah tahun terakhir ku dalam menuntut ilmu di SMA Negeri 1 Pamanukan, hanya sekitar 3,5 bulan lagi waktu yang tersisa untuk menggapai kunci dalam membuka pintu gerbang terakhir di sekolah itu.


3,5 bulan bukan waktu yang lama bagiku, akan terasa cepat jika kita mengisinya dengan hal-hal baik, aku akan manfaatkan waktu sebaik mungkin disetiap detiknya, disetiap waktu itu berputar, AKU PASTI BISA, Pasti !!


Aku sudah putuskan, dan keputusan ku sudah bulat dan sudah sangat matang, setelah aku keluar dari SMA Negeri 1 Pamanukan aku akan melanjutkan study ku ke Universitas Gadjah Mada.


Mungkin mereka banyak yang berfikir, bahwa aku sedang berfikir konyol, hanya sebuah candaan, dan entah apalagi aku pun tak tau, tapi dengan tegas aku menjawab “TIDAK”. Dan mungkin pula ada saja yang berfikir, “Hey kamu tidak akan masuk UGM, kamu siapa? Orang pintar? Realistis lah dalam berfikir, orang pintar saja sangat susah untuk memasuki perguruan tinggi tersebut”, hmm mungkin aku hanya bisa tersenyum 2cm :)


Memang, aku bukan orang pintar, aku hanya orang biasa saja, tapi apa salahnya aku mempunyai harapan dan impian itu? Entah harapan dan impian itu akan tercapai atau tidak, aku pun tak tau “Manusia hanya bisa berencana,  tergapai atau tidaknya rencana itu sudah menjadi keputusan-Nya” tapi aku selalu berfikir positif saja dan terus berusaha semampu ku, aku akan berjuang atas nama diriku sendiri, keluargaku, dan sekolahku. Untuk mencapai harapan itu, impian itu, aku akan berusaha semaksimal mungkin, AKU PASTI BISA..


10 tahun lamanya belum ada lagi siswa SMA Negeri 1 Pamanukan yang menjadi mahasiswa di perguruan tinggi tertua di Indonesia itu, apakah mungkin tahun ini ada? Entah aku pun tak tau, tapi INGAT “Harapan”, ya “Harapan itu”. :)


Aku akan buktikan, terutama ke Allah Subhana Wata’ala yang mempunyai segala isi didunia ini tanpa terkecuali Universitas Gadjah Mada, karena yang mempunyai UGM yang sesungguhnya ialah Allah, aku akan buktikan bahwa aku layak untuk menuntut ilmu di perguruan tinggi tersebut. Aku akan buktikan dengan usahaku, kerja kerasku, dan tak lupa juga dengan do’a-do’aku, seperti yang aku tulis diatas “Aku akan berusaha semaksimal mungkin” dan aku percaya, Allah Maha Adil, tidak ada usaha yang sia-sia, tidak ada usaha yang maksimal akan mendapatkan hasil yang minimal, AKU PASTI BISA.

AKU PASTI BISA !!

Mohon maaf bila ada salah kata :)

- ARH -